Semuanya berawal dari Rana dan temannya Janu yang melakukan perjalanan mendaki gunung di tengah cuaca yang tidak mendukung. Di tengah hutan lebat, mereka terpisah dan tersesat. Untungnya, Janu akhirnya berhasil kembali ke rumah, tetapi Rana tidak. Operasi pencarian besar-besaran dilakukan, namun Rana tidak dapat ditemukan. Seminggu telah berlalu, keluarga besar Rana memutuskan untuk mengadakan acara tahlilan karena mereka yakin kecil kemungkinan Rana bisa selamat dan berasumsi ia telah tiada. Namun Dini sebagai seorang ibu tak bisa menerimanya. Dia menolak menyerah dan terus percaya bahwa putrinya Rana masih hidup. Dan benar saja, usai salat berjamaah, Rana pulang ke rumah di tengah hujan lebat. Dini, suaminya Banyu, dan putri bungsunya Tari menyambut gembira kepulangan Rana. Namun, keluarga besarnya tidak merasakan kebahagiaan yang sama. Hidup dengan bimbingan takhayul, mereka percaya bahwa orang yang kembali bukanlah manusia. Terjadi konflik antara Dini yang meyakini orang yang kembali itu memang putrinya Rana, dan keluarga besarnya. Satu-satunya cara untuk membuktikan kebenarannya adalah melalui upacara ruwat. Apakah Rana benar-benar sudah meninggal? Dan siapa sebenarnya orang yang pulang ke rumah?
